Pemberdayaan Kader Posyandu Tentang Swamedikasi dengan Edukasi GEMA CERMAT Menggunakan Metode CBIA (Cara Belajar Insan Aktif) di Puskesmas Lepo-Lepo Kendari

  • Musdalipah Musdalipah Politeknik Bina Husada Kendari
  • Eny Nurhikma Politeknik Bina Husada Kendari
  • Reymon Reymon Politeknik Bina Husada Kendari
  • Randa Wulaisfan Politeknik Bina Husada Kendari
  • Esti Badia Politeknik Bina Husada Kendari
  • Nirwati Rusli Politeknik Bina Husada Kendari
  • Karmilah Karmilah Politeknik Bina Husada Kendari
  • Selfyana Austin Tee Politeknik Bina Husada Kendari
  • Muhammad Syaiful Saehu Politeknik Bina Husada Kendari
  • Anisa Arfan Politeknik Bina Husada Kendari
Keywords: Swamedikasi, Gema Cermat, Kader Posyandu, CBIA

Abstract

Swamedikasi merupakan salah satu pengobatan alternatif  untuk mengatasi gejala penyakit tanpa resep dokter dan pertolongan dari tenaga kesehatan. Pada pelaksanaannya swamedikasi dapat menjadi sumber terjadinya kesalahan pengobatan (medication error) karena keterbatasan pengetahuan masyarakat akan obat dan penggunaannya. Salah satu metode alternatif dalam melakukan swamedikasi melalui edukasi Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (GEMA CERMAT). Dalam upaya memaksimalkan GEMA CERMAT, kader kesehatan berperan untuk memberikan informasi kepada masyarakat terkait penggunaan obat. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan kader posyandu tentang swamedikasi dengan edukasi GEMA CERMAT menggunakan metode CBIA (cara belajar insan aktif) di wilayah kerja puskesmas Lepo-lepo, Kendari. Kader posyandu yang aktif yang diseleksi menggunakan metode Purposive Sampling sebanyak 30 orang. Alat yang digunakan berupa angket (kuesioner) dan paket obat sebagai alat peraga. Hasil kegiatan memperlihatkan bahwa pengetahuan kader posyandu pada saat pretest di Puskesmas Lepo-lepo sebesar 12,27 (61,3 %) dengan kategori cukup dan pada saat post test sebesar 17,03 (85,2 %) dengan kategori baik. Hasil analisis statistik menggunakan  Paired samples test diperoleh nilai p = 0,000 < 0,05 bahwa ada perbedaan yang bermakna antara hasil pretest dengan posttest dalam edukasi GEMA CERMAT pada kader posyandu.

References

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2008, Materi Pelatihan Peningkatan Pengetahuan Dan Keterampilan Memilih Obat Bagi Tenaga Kesehatan. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Dodo. D. 2009, Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan Keaktifan Kader Dalam Pelaksanaan Kegiatan Posyandu di Kelurahan. Jurnal Pangan, Gizi dan Kesehatan, 1(1) : 23 – 31.

Fleg JL, Aronow WS, Frishman WH., 2011, Cardiovascular drug therapy in elderly: benefits and challenges. Nature Review Cardiology 8: 13-26.

Fibrianty, F., 2009, Gambaran Pengetahuan dan Karakteristik Masyarakat RW 08 Kelurahan Pisangan Barat Ciputat Tentang Pengobatan Sendiri Terhadap Penggunaan Obat Antiseptik [skripsi], Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Hombing. W.O. 2015, Peningkatan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Remaja Laki-laki Di SMK Negeri 4 Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta Tentang Antibiotika Dengan Metode CBIA (Cara Belajar Insan Aktif), Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2017, Tentang Pedoman Penyelenggaraan Posyandu. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kristina, S. A., Prabandari, Y. S., Sudjaswadi,R., 2008, Perilaku Pengobatan Sendiri yang Rasional pada Masyarakat Kecamatan Depok dan Cangkringan Kabupaten Sleman, Majalah Farmasi Indonesia 19: 32-40.

Musdalipah; Lalo A, Saadah Daud N, Nurhikmah E, Yusuf M, Jabbar A, Malik F, et al. Pemberdayaan Masyarakat tentang swamedikasi dengan GEMA CERMAT dengan Metode CBIA. Pengabdian Kepada Masyarakat [Internet]. 2018;2(1):106–12. Available from: https://journal.unilak.ac.id/index.php/dinamisia/article/view/1085.

Musdalipah, Ado MW, Prasetyo M. Peningkatan pengetahuan ibu hamil memilih obat bebas menggunakan metode CBIA. J iImiah ibnu Sina [Internet]. 2016;1(July):219–26. Available from: http://jiis.akfar-isfibjm.ac.id/index.php/JIIS/article/view/41.

Musdalipah; Setiawan, MA; Santi, E. 2018. analisis efektivitas biaya antibiotik sefotaxime dan gentamisin penderita pneumonia pada balita di RSUD Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara. Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 3(1), 1–11. Retrieved from http://jiis.akfar-isfibjm.ac.id/index.php/JIIS/article/view/104.

Musdalipah, Tee, S. A. (2018). Analisis Efektivitas Biaya Obat Alprazolam dan Diazepam Pada Pasien Depresi di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara. Jurnal IImiah Ibnu Sina, 3(2), 252–260. Retrieved from http://jiis.akfar-isfibjm.ac.id/index.php/JIIS/article/view/175.

Nursalam. 2008, Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperwatan: Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta.

Notoadmodjo, S. 2010, Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Untari, E. K. A. K., Supardi, S., &Sauriasari, R. (2017). Comparison Between The Effect Of The Community-Based Interactive Approach And The Influence Of The Distribution Of Booklets Regarding The Self-Medication Knowledge , Attitude , And Behavior Of Students. 5–7.

Utaminingrum, W., Purwokerto, U. M., Kusuma, A. M., &Purwokerto, U. M. (2017). Pengaruh Faktor-Faktor Sosiodemografi Terhadap Rasionalitas Penggunaan Obat Dalam Pengobatan Sendiri Pada Pasien Program Pengelolaan Penyakit.

WHO.(2014). Rational use of Medicine.http://www.who.int/medicines/areas/rational_use/en/ diakses tanggal 22 Agustus 2019.

Published
2023-01-31