Pelatihan Pembuatan Biskuit dari Daun Kedondong Hutan (Spondias pinnata (Linn. F.) Kurz) Sebagai Cemilan Antidiabetes pada Masyarakat Desa Kasumewuho
Keywords:
Pelatihan, Daun Kedondong Hutan, Biskuit, Cemilan, AntidiabetesAbstract
Daun kedondong hutan merupakan salah satu tanaman herbal untuk mengobati penyakit diare, rematik, demam dan diabetes. Secara empiris daun kedondong hutan digunakan masyarakat Desa Kasumewuho sebagai bahan tambahan untuk menambah cita rasa pada masakan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat LPPM Politeknik Bina Husada bertujuan dalam rangka pemanfaatan daun kedondong hutan untuk dijadikan cemilan antidiabetes di desa Kasumewuho. Potensi pengembangan biskuit kedondong hutan sebagai makanan alternatif memiliki peluang untuk dijadikan cemilan yang sangat baik untuk kesehatan yang bisa dikonsumsi oleh semua kalangan usia. Metode kegiatan dilakukan dengan sosialisasi pembuatan biskuit daun kedondong hutan pada masyarakat desa Kasumewuho sebanyak 22 orang. Kegiatan dilakukan dimulai dari pemanenan, sortasi basah, sortasi kering, pengeringan, pemotongan dan penyerbukan daun kedondong hutan. Daun kedondong hutan dibuat dengan 3 (tiga) konsentrasi yaitu A (1 g), B (3 g), dan C (5 g) dan selanjutnya dilakukan pengujian organoleptik meliputi warna, bau, rasa dan bentuk sediaan. Hasil kegiatan menunjukkan masyarakat Desa Kasumewuho memiliki antusias yang tinggi mengikuti kegiatan ini. Hasil pengujian organoleptik menunjukkan biskuit A berwarna kuning, B (kuning kehijauan), C (coklat kehijauan). Dari segi rasa biskuit A, B, C memiliki bau khas susu. Uji kesukaan menunjukkan biskuit A(33%), B(70%), C(17%). Pada uji kerenyahan menunjukkan rasa renyah 100% pada biskuit A, B, C. Pada uji kekerasan menunjukkan biskuit A, B, C memiliki tekstur yang keras (0%) dan lembut dikonsumsi (100%) pada biskuit A, B, C. Biskuit daun kedondong hutan dapat diformulasikan dalam bentuk biskuit sebagai cemilan antidiabetes serta mewujudkan masyarakat yang sehat dan produktif.
References
Adiyasa, M. R., & Meiyanti, M. (2021). Pemanfaatan obat tradisional di Indonesia: distribusi dan faktor demografis yang berpengaruh. Jurnal Biomedika Dan Kesehatan, 4(3), 130–138. https://doi.org/10.18051/jbiomedkes.2021.v4.130-138
Badan Standarisasi Nasional). (2011). Biskuit (BSN, Ed.; 1st ed.). BSN.
Daud, N. S., Musdalipah, & Idayati. (2018). Optimasi Formula Lotion Tabir Surya Ekstrak KulitBuah Naga Super Merah (Hylocereus costaricensis) Menggunakan Metode Desain D-Optimal. Jurnal Sains Farmasi & Klinis, 5(2), 72–77. https://doi.org/10.25077/jsfk.5.2.72-77.2018
Karmilah, Ervianingsih, & Maryam, S. (2016). Formulasi dan evaluasi biskuit tepung biji (Persea semen) sebagai makanan alternatif penderita diabetes melitus. J. Warta Farmasi, 5(1), 37–49. https://doi.org/https://doi.org/10.46356/wfarmasi.v5i2.35
Kustanti, I. H., Rimbawan, & Furqon, L. A. (2017). Formulasi Biskuit Rendah Indeks Glikemik (Batik) Dengan Subtitusi Tepung Pisang Klutuk (Musa Balbisiana Colla) Dan Tepung Tempe. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 6(1), 12–18. https://doi.org/10.17728/jatp.217
Lamusu, D. (2018). Uji Organoleptik Jalangkote Ubi Jalar Ungu ( Ipomoea Batatas L) Sebagai Upaya Diversifikasi Pangan. Jurnal Pengolahan Pangan, 3(1), 9–15. https://doi.org/10.31970/pangan.v3i1.7
Lihiang, A., & Sasinggala, M. (2018). Pelatihan Pembuatan Tepung Pisang Goroho (Musa acuminata, SP) dan Cara Pembuatan Kue Biskuit dari Tepung Pisang Goroho. Edupreuner, I(3), 1–12. https://doi.org/ttps://doi.org/10.36412/edupreneur.v1i3.719.g656
Musdalipah, M., Nurhikma, E., Sofyan, S., Rusli, N., Daud, N., Yusriani, L., & Alam, S. (2021). Pemanfaatan Daun Tawaloho Sebagai Makanan Sehat dalam Sediaan Biskuit Untuk Masyarakat Mekar Baru Sulawesi Tenggara. Jurnal Masyarakat Mandiri, 5(4), 2099–2108.
Musdalipah, M., Tee, S. A., Karmilah, K., Sahidin, S., Fristiohady, A., & Yodha, A. W. M. (2021). Total Phenolic and Flavonoid Content, Antioxidant, and Toxicity Test with BSLT of Meistera chinensis Fruit Fraction from Southeast Sulawesi. Borneo Journal of Pharmacy, 4(1), 6–15. https://doi.org/10.33084/bjop.v4i1.1686
Nugroho, Y., Soendjoto, M. A., Suyanto, Matatula, J., Alam, S., & Wirabuana, P. Y. A. P. (2022). Traditional medicinal plants and their utilization by local communities around Lambung Mangkurat Education Forests, South Kalimantan, Indonesia. Biodiversitas, 23(1), 306–314. https://doi.org/10.13057/biodiv/d230137
Pandiangan, D., Silalahi, M., Dapas, F., & Kandou, F. (2019). Diversity of medicinal plants and their uses by the Sanger tribe of Sangihe Islands, North Sulawesi, Indonesia. Biodiversitas, 20(3), 621–631. https://doi.org/10.13057/biodiv/d200301
Safrida, S., Rumaseuw, E., Hamidah, M., Karmilah, K., Sari, D., Shafirany, M. Z., Zain, D. N., Tee, S., Fauziah, Y., Gianti, L., & Musdalipah, M. (2022). Farmakologi Bahan Alam (M. Sari, Ed.; 1st ed.). PT. Global Eksekutif Teknologi.
Sameh, S., Al-Sayed, E., Labib, R. M., & Singab, A. N. (2018). Genus Spondias A Phytochemical and Pharmacological Review. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, 2018(5382904), 1–13. https://doi.org/10.1155/2018/5382904
Sukoco, A., & Handayani, S. (2020). Pelatihan Proses Pembuatan Biskuit dari Tepung Pepaya dan Pisang di Desa Silo, Jember. Jurnal Pengabdian Masyarakat J-DINAMIKA, 5(1), 10–14. https://doi.org/10.25047/j-dinamika.v5i1.1206
Tarwendah, I. P. (2017). Studi Komparasi Atribut Sensori dan Kesadaran Merek Produk Pangan. Jurnal Pangan Dan Agroindustri, 5(2), 66–73.
Tee, S. ., Musdalipah, M., Karmilah, K., Sahidin, I., Fristiohady, A., & Yodha, A. W. M. (2021). Phytochemical and Toxicity Assay of Meistera chinensis Fruit Extract: The Endemic Plant of Southeast Sulawesi. Proceedings of the International Seminar on Promoting Local Resources for Sustainable Agriculture and Development (ISPLRSAD 2020), 13(Isplrsad 2020), 379–384. https://doi.org/10.2991/absr.k.210609.059
Yodha, A. W. M., Badia, E., Musdalipah, M., Setiawan, M. A., Daud, N. S., Fusvita, A., Fristiohady, A., & Sahidin, I. (2023). Essential Oils of Alpinia monopleura and Their Antibacterial and Antioxidant Activity. Molekul, 18(1), 80–88.