Swamedikasi “Dagusibu” Obat Bebas, Multivitamin Dan Jamu Pada Masyarakat Di Kecamatan Nambo Kota Kendari
Keywords:
Dagusibu, Swamedikasi, Obat Bebas, JamuAbstract
Di era new normal peningkatan imunitas tubuh sangat diperlukan untuk menunjang kesehatan yang optimal. Pemulihan Kesehatan Selama pandemi COVID-19 memerlukan situasi adaptasi kebiasaan baru untuk menjaga sistem imun tubuh. Upaya yang dapat dilakukan melalui penerapan protokol kesehatan, konsumsi makanan dan minuman yang sehat, multivitamin dan herbal (jamu). Swamedikasi merupakan upaya awal yang dilakukan diri sendiri untuk pencegahan dan pengobatan gejala penyakit ringan menggunakan obat-obatan golongan obat bebas, bebas terbatas dan multivitamin. Tujuan kegiatan edukasi ini ialah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang DAGUSIBU (dapatkan, gunakan, simpan dan buang) obat dan jamu pada masyarakat di Kel. Tondonggeu, Kec. Nambo, Kota Kendari. Metode edukasi dilaksanakan dengan metode ceramah dan diskusi interaktif disertai alat peraga obat dan jamu. Kegiatan edukasi terlaksana dengan baik dengan antusias masyarakat memberikan pertanyaan dan aktif membangun komunikasi yang efektif dua arah mengenai cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat dengan benar. Kegiatan edukasi dirangkaikan dengan pembagian multivitamin, obat bebas, handsanitizer dan jamu (herbal).
References
Agustikawati, N., & Efendy, R. (2021). Peningkatan Pengetahuan Swamedikasi Ibu Rumah Tangga Dalam Pengelolaan Obat Di Rumah Melalui Edukasi Dagusibu. Journal of Innovation Research , 1(3), 393–398. https://bajangjournal.com/index.php/JIRK/article/view/209
Atmadani, R. N., Rohmaturrizqi, A., Azzahra, D., & Yunita, S. L. (2022). Peningkatan kualitas hidup masyarakat desa melalui penyuluhan swamedikasi serta korelasinya terhadap dagusibu. Jurnal Masyarakat Mandiri, 6(1), 338–347.
Bourhia, M., Lahmadi, A., Achtak, H., Touis, A., Elbrahmi, J., Ullah, R., Shahat, A. a., Mahmood, H. M., Aboudkhil, S., Benbacer, L., & Khlil, N. (2019). Phytochemical analysis and toxicity study of aristolochia paucinervis rhizomes decoction used in moroccan alternative medicine: Histopathological and biochemical profiles. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, 2019. https://doi.org/10.1155/2019/1398404
Kemenkes RI. (2022). Formularium Fitofarmaka. In Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (I, Vol. 1). Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
Musdalipah, M., Lalo, A., Saadah Daud, N., Nurhikmah, E., Yusuf, M. I., Jabbar, A., & Malik, F. (2018). Pemberdayaan Masyarakat Tentang Swamedikasi Melalui Edukasi Gema Cermat dengan Metode CBIA. Dinamisia, 2(1), 106–112. https://doi.org/https://doi.org/10.31849/dinamisia.v2i1.1085
Musdalipah, M., Tee, S. A., Karmilah, K., Sahidin, S., Fristiohady, A., & Yodha, A. W. M. (2021). Total Phenolic and Flavonoid Content, Antioxidant, and Toxicity Test with BSLT of Meistera chinensis Fruit Fraction from Southeast Sulawesi. Borneo Journal of Pharmacy, 4(1), 6–15. https://doi.org/10.33084/bjop.v4i1.1686
Safrida, S., Rumaseuw, E., Hamidah, M., Karmilah, K., Sari, D., Shafirany, M. Z., Zain, D. N., Tee, S., Fauziah, Y., Gianti, L., & Musdalipah, M. (2022). Farmakologi Bahan Alam (M. Sari, Ed.; 1st ed.). PT. Global Eksekutif Teknologi.
Yulianis, Y., Dewi, R., Meirista, I., Permatasari, J., Hadriyati, A., & Andriani, M. (2021). Sosialisasi Tentang Sehat Dengan Obat Tradisional Dan Suplemen Kesehatan Di Masa New Normal Covid-19. LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(1), 48. https://doi.org/10.25077/logista.5.1.48-56.2021
Zulbayu, L. O. M., Nasir, N. H., Awaliyah, N., & Juliansyah, R. (2021). DAGUSIBU Education (Get, Use, Save and Dispose) Medicines in Puasana Village, North Moramo District, South Konawe Regency. Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat, 2(2), 40–45. https://doi.org/10.35311/jmpm.v2i2.29