UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL BINTANG LAUT BERTANDUK (Protoreaster nodosus) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus

Authors

  • yulianti fauziah Politeknik Bina Husada Kendari
  • Randa Wulaisfan Politeknik Bina Husada Kendari

DOI:

https://doi.org/10.46356/jakk.v3i2.182

Keywords:

Bintang Laut Bertanduk, Staphylococcus aureus.

Abstract

ABSTRAK 

Bintang laut bertanduk merupakan salah satu biota laut yang digunakan sebagai obat tradisional. Salah satunya adalah pengobatan infeksi. Infeksi merupakan salah satu penyebab penyakit yang sering terjadi di daerah yang beriklim tropis khususnya Indonesia. Salah satu infeksi yang sering terjadi adalah infeksi pada kulit yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak etanol bintang laut bertanduk dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental yang terdiri atas lima perlakuan dan tiga kali pengulangan dengan menggunakan metode pengujian paper disk. Sampel uji yang diteliti adalah bintang laut bertanduk (Protoreaster nodosus) yang dilarutkan dalam DMSO 10% hingga didapatkan varian konsentrasi 5%, 10%, dan15% kemudian dilakukan uji daya hambat terhadap bakteri Staphylococcus aureus.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak bintang laut bertanduk menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus masing-masing konsentrasi 5%, 10% dan 15% yakni 5,99mm, 6,69mm dan7,64mm. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol bintang laut bertanduk (Protoreaster nodosus) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus secara signifikan.

Kata kunci :Zonahambat,  Bintang Laut Bertanduk, Staphylococcus aureus.

ABSTRACT

Horned starfish are one of the marine biota used as traditional medicine. One of them is the treatment of infections. Infection is one of the causes of diseases that often occur in the tropics, especially Indonesia. One infection that often occurs is an infection of the skin caused by Staphylococcus aureus. This study aims to determine whether the horned starfish ethanol extract can inhibit the growth of Staphylococcus aureus bacteria. This type of research used in this study is an experimental study consisting of five treatments and three repetitions using a diskette testing method. The test sample studied was a horned starfish (Protoreasternodosus) dissolved in DMSO 10% to 5%, 10%, and 15% of the variant of concentration was obtained then the inhibitory test was performed on Staphylococcus aureus bacteria. The results showed that the horned starfish extract inhibited the growth of Staphylococcus aureus, each concentrations of 5%, 10% and 15% respectively 5.99 mm, 6.69 mm and 7.64 mm. Based on these results it can be concluded that the ethanol extract of the horned starfish (Protoreasternodosus) can significantly inhibit the growth of Staphylococcus aureus bacteria.

Keywords: Inhibited zone, Horn Star, Staphylococcus aureus.

 

Downloads

Published

2022-04-19