UJI EKSTRAK BIJI BUAH PINANG (Areca catechu L) SEBAGAI ALTERNATIF PEWARNAAN TELUR NEMATODA USUS SOIL TRANSMITED HELMINTH

Authors

  • sultanaulya muhammad Politeknik Bina Husada
  • Muhmammad Azdar Setiawan politeknik bina husada kendari
  • Kemal Idris Balaka politeknik bina husada kendari
  • Ayu Astuti politeknik bina husada kendari

DOI:

https://doi.org/10.46356/jakk.v6i2.306

Keywords:

Worms, Intestinal Nematodes, Eosin, Areca Nut, Cacingan,Nematoda usus, Eosin, Buah Pinang.

Abstract

ABSTRACT

Worm infection or can be called worm disease, including infection problems called parasitic infections. Soil transmited helmits are intestinal worms that in their life cycle to reach the infective stage require soil. Eosin 2% is a dye used in examination of intestinal nematode worm eggs. Areca  (Areca catechu L) which is a natural and acidic plant material contains phobapheen compounds which have natural red wine color. This research was conducted in an Experiment with Variations in the concentration of betel nut extract and aqudest ( 1%, 2%, 3%) using the direct method using eosin 2%.The results showed that the most stable and optimal concentration of betel nut extract 3% for coloring intestinal nematode worm eggs as an alternative to eosin dye 2%, was examined with different time variations. It can be said that the time variation in the examination of the sample does not affect the results of coloring using 1%, 2% and 3% betel nut seed extract.

Keywords: Worms, Intestinal Nematodes, Eosin, Areca Nut

ABSTRAK

Infeksi cacingan atau bisa disebut dengan penyakit cacingan termasuk kendala infeksi yang disebut dengan infeksi parasit. Soil transmited helmits adalah cacingan golongan Nematoda Usus  yang dalam siklus hidupnya untuk mencapai stadium infektif memerlukan tanah. Eosin 2% merupakan zat warna yang digunakan pada pemeriksaan telur cacing Nematoda Usus. Buah pinang  (Areca catechu L) yang merupakan bahan tanaman alami dan bersifat asam mengandung senyawa phobapheen yang memiliki zat warna alami yang berwarna merah anggur. Penelitian ini dilakukan secara Eksperimen dengan Variasi kosentrasi  ekstrak biji pinang dan aqudest (1%, 2%, 3%) dengan menggunakan metode langsung dengan menggunakan eosin 2%. Hasil penelitian menunjukan bahwa konsentrasi  ekstrak biji pinang 3% yang paling stabil dan optimal untuk mewarnai telur cacing nematoda usus sebagai alternatif pengganti pewarna eosin 2%, pada pemeriksaan dilakukan dengan variasi waktu berbeda. Hal ini dapat dikatakan bahwa variasi waktu pada pemeriksaan sampel tidak mempengaruhi hasil pewarnaan menggunakan ekstrak biji buah pinang 1%, 2% dan 3%.

Kata Kunci :Cacingan,Nematoda usus, Eosin, Buah Pinang.

Downloads

Published

2024-06-26