Jurnal Analis Kesehatan Kendari

UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN KEDONDONG (Spondias dulcis L.) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Aspergillus flavus

Ani Umar; jumiati jumiati; Viranda Yuniar — Sun, 31 Dec 2023 07:25:03 +0000

ABSTRACT

Different chemical compounds in various plants such as leaves. One of an alternative vegetable material that has the potential to have activity as antifungi is a leaf of kedondong. The leaves have saponin compounds, alkaloids and tannins. This study aims to determine the inhibitor power of leaves kedondong (Spondias dulcis L.) to Aspergillus flavus and to determine the concentration of leaf extract kedondong (Spondias dulcis L.) which effectively inhibits the growth of Aspergillus flavus fungus. Types of research is experiments with the extract of the given kedondong leaf treatment as an inhibitory test againts Aspergillus flavus growth. Kedondong leaf extract obtained by maseration method for 5 days and this research uses Kirby bauer method (diffusion disk). The results showed that there is no clear zone around the disc paper indicating the extract of the kedondong leaf can not be inhibits the growth of Aspergillus flavus with concentrations of 5%, 10%, and 15%.

Keywords : Inhibition Zones, Kedondong Leaves, Aspergillus flavus.

ABSTRAK

Pertumbuhan jamur Aspergillus flavus dapat dihambat oleh kandungan senyawa kimia yang beragam pada berbagai tumbuhan seperti daun. Salah satu alternatif bahan nabati yang berpotensi mempunyai aktivitas sebagai antifungi adalah daun kedondong. Daun tersebut memiliki senyawa saponin, alkaloid dan tannin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat daun kedondong (Spondias dulcis L.) terhadap jamur Aspergillus flavus dan untuk menentukan konsentrasi ekstrak daun kedondong (Spondias dulcis L.) yang efektif menghambat pertumbuhan jamur Aspergillus flavus. Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimen dengan ekstrak daun kedondong diberikan perlakuan sebagai uji daya hambat terhadap pertumbuhan Aspergillus flavus. Ekstrak daun kedondong diperoleh dengan metode maserasi selama 5 hari dan penelitian ini menggunakan metode Kirby bauer (difusi disk). Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat zona bening disekitar paper disk yang menandakan ekstrak daun kedondong tidak dapat menghambat pertumbuhan Aspergillus flavus dengan konsentrasi 5%, 10%, dan 15%.

Kata kunci : Zona Hambat, Daun Kedondong, Aspergillus flavus

GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN INDEKS ERITROSIT SEBAGAI PENANDA ANEMIA PADA KARYAWAN PT. ANTAM DI KECAMATAN POMALAA KABUPATEN KOLAKA PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Kemal Idris Balaka; Heni Umar; Niar Jumiarti Saadi — Sun, 31 Dec 2023 07:26:23 +0000

ABSTRACT

Anemia is a condition in which the hemoglobin (Hb) level in the blood is less than normal. Anemia is a nutritional problem that is widely found throughout the world that not only occurs in developing countries but also in developed countries Anemia is a condition with hemoglobin levels, hematocrit and red blood cells that are lower than normal values. Hemoglobin functions to deliver oxygen throughout the body and gives color to erythrocyte cells. In addition to hemoglobin the supporting parameters for knowing someone suffering from anemia is to look at the erythrocyte index. The purpose of this study was to determine the description of hemoglobin levels and erythrocyte index as an anemic marker in employees of PT. Antam in Pomalaa District, Kolaka Regency, Southeast Sulawesi Province. This type of is descriptive to determine the description of hemoglobin levels and erythrocyte index as a marker of anemia in employees of PT. Antam where the number of samples was 25 people with the hemotology analyzer method and purposive sampling technique. Based on the research results of research conducted on 25 samples of hemoglobin levels and erythrocyte index as markers of anemia in employees of PT. Antam in Pomalaa District, Kolaka Regency, Southeast Sulawesi Province, obtained normal hemoglonin and erythrocyte index (100%).

Keywords: Anemia, Hemoglobin, Erythrocyte Index, Employees PT. Antam

ABSTRAK

Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar Hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal. Anemia merupakan masalah gizi yang banyak terdapat di seluruh dunia yang tidak hanya terjadi di negara berkembang tetapi juga di negara maju Anemia adalah keadaan dengan kadar hemoglobin, hematokrit dan sel darah merah yang lebih rendah dari nilai normal. Hemoglobin berfungsi mengantarkan oksigen keseluruh tubuh dan memberi warna pada sel eritrosit. Selain hemoglobin parameter penunjang untuk mengetahui seseorang menderita anemia adalah dengan melihat indeks eritrosit. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kadar hemoglobin dan indeks eritrosit sebagai penanda anemia pada karyawan PT.Antam di Kecamatan Pomalaa Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara. Jenis penelitian adalah deskriptif untuk mengetahui gambaran kadar hemoglobin dan indeks eritrosit sebagai penanda anemia pada karyawan PT. Antam dimana jumlah sampel sebanyak 25 orang dengan metode hemotology analyzer dan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitan yang telah dilakukan terhadap 25 sampel kadar hemoglobin dan indeks eritrosit sebagai penanda anemia pada karyawan PT.Antam di Kecamatan Pomalaa Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara diperoleh nilai kadar hemoglobin dan indeks eritrosit normal (100%).

Kata kunci: Anemia, Hemoglobin, Indeks Eritrosit, Karyawan PT. Antam

IDENTIFIKASI Mycobacterium tuberculosis PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KOTA KENDARI

Darmayanita Wenty; Fracisca Romania Sri Supadmi, Sry Waly Waly — Sun, 31 Dec 2023 07:27:29 +0000

ABSTRACT

Human Immunodeficiency Virus (HIV) is a RNA retrovirus that attacks the human immune system. This virus infects cells that have Cluster of Differentiation 4 (CD4) molecules, especially T lymphocytes that have receptors with high affinity for HIV. HIV virus can cause some opportunistic infections one of them tuberculosis. Tuberculosis is a chronic infection caused mainly by Mycobacterium tuberculosis. This study aims to determine the results of identification of Mycobacterium tuberculosis of people with HIV / AIDS in Kendari City. This study was carried out in the Microbiology Laboratory of Bina Husada Polytechnic Kendari. Type of this study is semi-quantitative with the sampling technique by accidental sampling as many as 10 samples. The examination used Acid Resistant Basil (BTA) and the method used Ziehl Neelsen with the results obtained did not found smear in 100 visual fields (negative) for all samples. Based on the research that has been carried out, it could be concluded that the examination of Mycobacterium tuberculosis in HIV / AIDS sufferers in Kendari City obtained negative results (-) for all samples.

Key words: HIV, AIDS, TB, Mycobacterium tuberculosis

ABSTRAK

Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan retrovirus golongan RNA yang menyerang kekebalan tubuh manusia. Virus ini menginfeksi sel yang mempunyai molekul Cluster of Differentiation 4 (CD4) terutama limfosit T yang memiliki reseptor dengan afinitas yang tinggi untuk HIV. Virus HIV dapat mengakibatkan beberapa infeksi oportunistik salah satunya tuberkulosis. Tuberkulosis adalah penyakit infeksi kronis terutama disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui hasil identifikasi Mycobacterium tuberculosis pada penderita HIV/AIDS di Kota Kendari. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Politeknik Bina Husada Kendari. Jenis penelitian ini adalah semi kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel secara accidental sampling sebanyak 10 sampel. Pemeriksaan menggunakan pewarnaan Basil Tahan Asam (BTA) dengan metode Ziehl Neelsen dengan hasil yang diperoleh tidak ditemukan BTA dalam 100 lapang pandang (negatif) untuk semua sampel. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa pemeriksaan Mycobacterium tuberculosis pada penderita HIV/AIDS di Kota Kendari diperoleh hasil negatif (-) untuk semua sampel.

Kata Kunci : HIV, AIDS, TB, Mycobacterium tuberculosis

GAMBARAN HASIL UJI SARING HEPATITIS B METODE CHEMILUMINESCENCE IMMUNOASSAY (CHLIA) PADA DARAH DONOR DI UDD PMI KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2022

Sherliana Alfianni, Nurpuji Mumpuni, Reza Iqbal Suhada — Sun, 31 Dec 2023 15:09:19 +0000

ABSTRACT

Background: Hepatitis B is a liver infection caused by the Hepatitis B Virus (VHB) which can lead chronic infection and liver cancer, making it at high risk of death. The prevalence of Hepatitis B in 2022 at UDD PMI Banyumas Regency was recorded at 141 donors with a percentage of 0.21% declared Reactive (R) to Hepatitis B from a total of 68,380 donors. UDD PMI Banyumas Regency has been certified CPOB (Good Manufacturing Practices) since 2019 and is headed by doctor Winda Astuti Taruno.

Objective: To determine the description of the results of the Hepatitis B screening test with the Chemiluminescence ImmunoAssay (ChLIA) method at UDD PMI Banyumas Regency in 2022.

Method: This study is a quantitative descriptive study with a retrospective time approach, namely the results of the Hepatitis B screening test identified with blood donor characteristics, such as gender, age and blood type in UDD PMI Banyumas Regency in 2022.

Results: The number of blood carried out by Hepatitis B screening tests during 2022 was 68,380 blood samples, the most samples were in March at 6,387 (9.30%) and the least in May at 4,853 (7.10%). The results of the Hepatitis B screening test obtained Reactive results against Hepatitis B as much as 141 (0.21%) and Non-Reactive as much as 68,239 (99.79%). Based on the characteristics of donors, the results of the Reactive Hepatitis B (R) screening test in donor blood are more common in women, namely 46 donors (0.24%), in the age group (36-45 years) as many as 50 donors (0.31%), in blood type O as many as 53 (0.20%), and in Rhesus positive as many as 141 (0.21%). The handling of reactive blood in UDD PMI Regency is to conduct a duplex examination, if the results are obtained Reactive (Repeated Reactive), then the blood is destroyed and the donor is referred to an Internal Medicine Specialist at the Hospital for re-examination and counseling for the continuation of the donor.

Conclusions: The results of the Hepatitis B screening test on donor blood at UDD PMI Banyumas Regency in 2022 were Reactive Hepatitis B of 0.21% and Non-Reactive Hepatitis B of 99.79%. Reactive Hepatitis B is most common in women, in late adulthood and in blood type O. Reactive blood management is in accordance with the Minister of Health Regulation Number 91 of 2015.

Keywords: Hepatitis B; ChLIA method; Blood Donor, UDD PMI Banyumas Regency; 2022

ABSTRAK

Pendahuluan: Hepatitis B ialah infeksi hati yang disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB) yang dapat mengakibatkan infeksi kronis serta kanker hati, sehingga beresiko tinggi terhadap kematian. Prevalensi Hepatitis B pada tahun 2022 di UDD PMI Kabupaten Banyumas tercatat sebanyak 141 pendonor dengan persentase 0,21% dinyatakan Reaktif (R) terhadap Hepatitis B dari total pendonor sebanyak 68.380. UDD PMI Kabupaten Banyumas sudah tersertifikasi CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) sejak tahun 2019 dan dikepalai oleh dr. Winda Astuti Taruno.

Tujuan: Untuk mengetahui gambaran hasil uji saring Hepatitis B dengan metode Chemiluminescence ImmunoAssay (ChLIA) di UDD PMI Kabupaten Banyumas Tahun 2022.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan waktu retrospektif, yaitu hasil uji saring Hepatitis B yang dikaitkan dengan karakteristik pendonor darah, seperti Jenis kelamin, usia dan golongan darah di UDD PMI Kabupaten Banyumas tahun 2022.

Hasil: Jumlah darah yang dilakukan uji saring Hepatitis B selama tahun 2022 didapatkan sebanyak 68.380 sampel darah. Hasil uji saring Hepatitis B menunjukkan hasil Reaktif (R) terhadap Hepatitis B sebanyak 141 (0,21%) dan Non Reaktif (NR) sebanyak 68.239 (99,79%). Berdasarkan karakteristik pendonor hasil uji saring Hepatitis B Reaktif (R) pada darah donor lebih sering terjadi pada jenis kelamin perempuan yakni 46 pendonor (0,24%), pada kelompok usia (36 – 45 tahun) sebanyak 50 pendonor (0,31%), pada golongan darah O sebanyak 53 (0,20%), dan pada Rhesus positif sebanyak 141 (0,21%). Penanganan darah reaktif di UDD PMI Kabupaten yaitu melakukan pemeriksaan secara duplo, jika didapatkan hasil Reaktif (Repeated Reactive), maka darah dimusnahkan dan pendonor dirujuk ke Dokter Spesialis Penyakit Dalam di Rumah Sakit untuk dilakukan pengecekkan ulang dan konseling untuk kelanjutan donornya.

Kesimpulan: Hasil uji saring Hepatitis B pada darah donor di UDD PMI Kabupaten Banyumas tahun 2022 yang Reaktif Hepatitis B sebesar 0,21% dan Non Reaktif Hepatitis B sebesar 99,79%. Reaktif Hepatitis B paling banyak pada perempuan, pada usia dewasa akhir dan pada golongan darah O. Penanganan darah Reaktif sudah sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 91 Tahun 2015.

Kata Kunci: Hepatitis B; Metode ChLIA; Darah Donor, UDD PMI Kabupaten Banyumas; 2022

GAMBARAN JUMLAH KOLONI BAKTERI PADA PENGGUNA GIGI TIRUAN (LEPAS PASANG) DI KOTA KENDARI

Sri Aprilianti Idris, Desih Welliam; Citra Ayunis — Mon, 01 Jan 2024 07:06:39 +0000

ABSTRACT

Penggunaan gigi tiruan yang lepas pasang dapat meningkatkan risiko pertumbuhan bakteri. Hal ini dikarenakan celah antara gigi tiruan dan gusi dapat menjadi tempat bagi bakteri untuk berkembang biak. Pengguna gigi tiruan disarankan untuk membersihkan dan merawat gigi tiruan mereka secara teratur dengan menyikat, membersihkan, dan merendam gigi tiruan dalam larutan pembersih yang direkomendasikan. Tujuan : Untuk mengetahui jumlah koloni bakteri pada pengguna gigi tiruan (lepas pasang) Di BTN Dewi Bunga Poasia 2 kota Kendari. Metode Penelitian kualitatif dapat dipahami sebagai metode penelitian eksperimental. Hasil : Hasil penelitian pada perlakuan pertama pada setiap sampel yang menggunakan gigi tiruan dilakukan isolasi sampel pada media NA di inkubasi 1 x 24 jam pada suhu 37℃, tahap kedua dilakukan perhitungan jumlah koloni bakteri dengan menggunakan alat CFU, dan tahap ketiga dilakukan pewarnaan gram pada sampel ditemukan hasil bakteri gram positif. Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa : Pada pengenceran 10-6 sampel 1 terdapat 258 koloni bakteri, sampel 2 terdapat 93 koloni bakteri, sampel 3 terdapat 71 koloni bakteri, sampel 4 terdapat 25 koloni bakteri, sampel 5 terdapat 19 koloni bakteri, sampel 6 terdapat 905 koloni bakteri, sampel 7 terdapat 700 koloni bakteri, sampel 8 terdapat 511 koloni bakteri, sampel 9 terdapat 407 bakteri, sampe 10 terdapat 291 bakteri.

Kata kunci: Jumlah koloni, bakteri, gigi tiruan

ABSTRAK

The use of removable dentures can increase the risk of bacterial growth. This is because the gap between the denture and the gums can be a place for bacteria to multiply. Denture wearers are advised to clean and care for their dentures regularly by brushing, cleaning, and soaking the dentures in the recommended cleaning solutions. Objective: To determine the number of bacterial colonies in denture users (removable) at BTN Dewi Bunga Poasia 2, Kendari city. Qualitative research methods can be understood as experimental research methods. Results: The results of the research in the first treatment for each sample using dentures were carried out by isolating the sample on NA media in 1 x 24 hour incubation at 37 ℃, the second stage was carried out by calculating the number of bacterial colonies using a CFU tool, and the third stage was carried out gram staining on the samples found gram positive bacteria. Conclusion: Based on the results of the research that has been done, it can be concluded that: at dilution of 10-6, sample 1 contains 258 bacterial colonies, sample 2 contains 93 bacterial colonies, sample 3 contains 71 bacterial colonies, sample 4 contains 25 bacterial colonies, sample 5 contains 19 bacterial colonies, sample 6 contains 905 bacterial colonies, sample 7 contains 700 bacterial colonies, sample 8 contains 511 bacterial colonies, sample 9 contains 407 bacteria, sample 7 contains 10 there 291 bacteria.

Key words: Colonies, Bacterial, Dentures

UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN PATIWALA (Lantana camara L)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Streptococcus mutans ATCC 25175

Nia Afdillah, Angriani Fusvita; Rani Febriyani — Mon, 01 Jan 2024 07:09:35 +0000

ABSTRACT

Indonesia has high natural resources and biodiversity, consisting of a number of islands with 34 provinces that have a variety of ethnicities and cultures. Medicinal culture has been proliferating since ancient times which has been preserved from generation to generation. This traditional medicine can be used as a medicine and around 300 types have been utilized for traditional medicinal ingredients.This study was to determine the patiwala leaf extract and its concertation in inhibiting the growth of Streptococcus Mutans bacteria. This research is a labolatory experimental research witch is a quqntitative study. This research method is to explain the cause and effect between one variable and another variable. This research was conducted using 2 methods of the kruskallwallis test and the normality test with the help of the SPSS application. The result of the Kruskallwallis test and normality text with normal result with values (p>0,41) and (p<0,01). Patiwala leaf extract (Lantana camara L) has different abilities against the growth of Streptococcus Mutans bacteria.

Keywords : Patiwala Leaves, Lantana camara L, Inhibition

ABSTRAK

Indonesia memiliki sumber daya alam dan keanekaragaman hayati yang tinggi, terdiri dari jumlah pulau dengan 34 provinsi yang memiliki beranekaragaman suku dan budaya. Budaya pengobatan sangat berkembang sejak dulu yang sangat dilestarikan secara turun-temurun. Pengobatan tradisional ini dapat digunakan sebagai obat dan sekitar 300 jenis yang sudah di manfaatkan untuk bahan obat tradisional. Penelitian ini adalah untuk mengetahui ekstrak daun patiwala dan konsentrasi dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus Mutans. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen laboratorium merupakan suatu penelitian kuantitatif. Metode penelitian ini yaitu menjelaskan sebab akibat bahwa antara satu variable dengan varibel lainya. Penelitian ini di lakukan dengan menggunakan 2 metode uji kruskall wallis test dan uji normalitas dengan bantuan aplikasi SPSS. Hasil uji kruskall wallis test dan uji normalitas dengan hasil normal dengan nilai (p<0,41) dan (p<0,01). Ekstrak daun patiwala (Lantana camara L) yang memiliki kemampuan yang brbeda-beda terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans

Kata Kunci: Daun patiwala, Lantana camara L, Daya hambat