Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Periodontitis Pada Masyarakat Pesisir Pantai
Keywords:
Periodontitis, Usia, Pendidikan, PengetahuanAbstract
Periodontitis adalah penyebab dari kehilangan gigi pada orang dewasa, yang diawali dengan kerusakan tulang akibat bakteri. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah ada hubungan usia, pendidikan dan pengetahuan dengan penyakit periodontitis. Jenis penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Dengan sampel 69 orang. Tehnik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Hasil uji chi-square antara usia dengan penyakit periodontitis menghasilkan p value = 0.000 < 0.05. Hal ini menunjukan ada hubungan usia dengan penyakit periodontitis. Nilai pendidikan dengan penyakit periodontitis menghasilkan p value = 0.270 > 0.05. Hal ini menunjukan ada tidak hubungan pendidikan dengan penyakit periodontitis. Nilai pengetahuan terhadap penyakit periodontitis menghsilkan p value = 0.871 > 0.05. Hal ini menunjukan tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan penyakit periodontitis pada masyarakat pesisirpantai.
References
Budi I. M.A, danSwastini. (2010) PerbedaanKondisiKarang Gigi padaMasyarakat yang Mengkonsumsi Air SumurdenganBukan Air Sumur.JurnalPeriodontolog, 8:1-2.
Carranza FA Jr. (1990). Glickman Sclinical Periodontology 7th ed. WB Saunders Co Ltd. Philadelphia.
Dahuriet al, (2001).batasan wilayah pesisir.pdf.http://www. Batas Wilayah.com.Diakses 20 Mei 2016.
DinasKesehatanProvinsi Sulawesi Tenggara.(2009). ProfilDinasKesehatanProvinsi Sulawesi Tenggara.DinasKesehatan Sulawesi Tenggarara: Kendari.
DinasKesehatan Kota Kendari.(2009). ProfilDinasKesehatan Kota Kendari.Dinaskesehatan Kota Kendari: Kendari.
DinasKesehatan RI. (2004). PedomanUpayaKesehatanMasyarakat. DEPKES: Jakarta.
DepartemenKelautandanPerikanan, (2003).ModulSosialisasi Tata RuangLautdanPulau-Pulau Kecil.DepartemenKeluatandanPerikann: Jakarta.
DepartemenPemukimandanPrasarana Wilayah, (2001).Karakteristik Wilayah Pesisir.Setjen Dep. PU: Jakarta.Fedi. P. F, Arthur, R, Vernino&Jhon. I. G, 2004. SilabusPeriodonti. EGC: Jakarta. Harry. (2005). PencegahandanPerawatan Yang di LakukanPada Penderita Periodontitis. EGC : Jakarta.
Harty, F.J danOgston.R. (1995).KamusKedokteran Gigi. EGC: Jakarta.
Houwink B danSuryono S. (1994).IlmuKedokteran Gigi Pencegahan. Gajah MadaUniv.Press: Yogyakarta.
Hobdel M.( 2003), Global Goals For Oral Health 2020. International Dental Journal 53: 285-288.
Post J. C danLundin C.G.(1996). KarakteristikMasyarakatPesisirPantai. Pdf. Diakses pada 20 Mei 2016.
Lindhe J, Karring T, Niklaus. (2003) Clinical Periodontology and Implant Dentistry.edition. Blackwell-Munksgaard : UK, p. 210.
Megananda H, (2010), IlmuPencegahanPenyakitKerasdanJaringanPendukung Gigi. EGC. Bandung.
Mulyadi.(2007). EkonomiKelautan. Jakarta: SalembaEmpat. p. 1-3.Notoadmodjo S, (2003). Prinsip-PrinsipDasarIlmuKesehatanMasyarakat.PT. RinekaCipta: Jakarta.
Notoadmodjo S, (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. PT Rineka Cipta. Jakarta.
Notoadmodjo, S, (2010). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta. Jakarta.
Nursalam.(2003). Prinsip-PrinsipDasarIlmuKesehatanMasyarakat. PT. RinekaCipta: Jakarta.
Peter F. (2004). Silabus Periodontal.EGC: Jakarta.
KelurahanPetoaha. (2015). ProfilKelurahanPetoah.KecamatanAbeli Kota Kendari.
Hiranya P. M, Herijulianti E. danNurjannah N. (2009). IlmuPencegahanPenyakitJaringanKerasdanJaringanPendukung Gigi.EGC: Jakarta.
Riyanto, Agus. (2011).” AplikasiPenelitianKesehatan. NuhaMedika: Yogyakarta. Sariningsih.(2014). Gigi BusukdanPoket Periodontal SebagaiFokusInfeksi.PT.Elex Media Komputindo Gramedia: Jakarta.
Satria, (2004). Wilayah Pesisir. wordpress.com/2010/04/15/wilayah-pesisir-coastal- zone. Diakses pada 20 Mei 2016.
Situmorang N. (2008). Status Dan PerilakuPemeliharaanKesehatan Gigi danMulutMuridSekolah Di 8 Kecamatan Di Kota Medan.Dentika Dental Journal.13 : 115.
Wahyuni T. (2006). MeneropongPenyakitMelalui Gigi: www.yourcampany.com.Diakses 15 Mei 20016.
Winn. (2006). Koneman’s Color Atlas and Textbook of Diagnostic Microbiology 6th ed. USA: Lippincott Wiliams and Wilkins; P 87-8