Penggunaan Emulgator VCO (Virgin Coconut Oil) Dalam Sediaan Krim transdermal Asetosal
DOI:
https://doi.org/10.46356/wfarmasi.v8i2.120Abstract
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang Penggunaan Emulgator VCO ( Virgin Coconut Oil ) dalam sediaan krim transdermal asetosal. Penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui apakah VCO (Virgin Coconut Oil) dapat diformulasikan ke dalam bentuk sediaan krim transdermal asetosal, untuk mengetahui konsntrasi VCO sebagai emulgator yang dapat menghasilkan sediaan krim transdermal asetosal yang memenuhi evaluasi sediaan yang baik. VCO diformulasikan dalam bentuk sediaan krim transdermal asetosal dengan menggunakan tiga variasi konsentrasi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Formulasi dilakukan dengan melihat parameter sifat fisik krim yang meliputi viskositas, daya sebar, daya lekat, pH, homogenitas, organoleptis, iritasi, cycling test setelah pembuatan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa VCO dapat diformulasikan ke dalam bentuk sediaan krim tra nsdermal asetosal, selain itu juga VCO dengan konsentrasi 16%, 18% dan 20% dapat digunakan sebagai emulgator dalam sediaan krim transdermal yang memenuhi evaluasi sediaan yang baik.
Kata kunci :Virgin Coconut Oil, Asetosal, Transdermal, Krim, Emulgator
ABSTRACK
Research on the use of VCO (Virgin Coconut Oil) Emulgators in preparations of transdermal acetosal cream has been conducted. This study aims to: find out whether VCO (Virgin Coconut Oil) can be formulated into a transdermal acetosal cream dosage form, to find out the concentration of VCO as an emulgator that can produce transdermal acetosal cream preparations that meet a good dosage evaluation VCO is formulated in the form of acetosal transdermal cream preparations using three variations of concentration. This research is experimental research. This research is experimental research. The formulation is carried out by looking at the parameters of the physical properties of the cream which include viscosity, dispersion, adhesion, pH, homogeneity, organoleptic, irritation, cycling test after manufacture. The results of this study indicate that VCO can be formulated in the form of acetosal transdermal cream preparations, besides that VCO with concentrations of 16%, 18%, and 20% can be used as emulsifiers in transdermal cream preparations that meet good dosage evaluations
Keywords; Virgin Coconut Oil, Acetosal, Transdermal, Cream, Emulgator
References
Chasanah Uswatun, 2017, Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Green Tea Dengan Fase Minyak VCO dan Minyak Zaitun Dengan Metode DPPH, 137-141.
Chintia Deby dan Retno Indar Widayati, 2015, Efektivitas campuran Ekstrak Aloe Vera dan Virgin Coconut Oil Dalam Formulasi Pelembab Pada Kekeringan Kulit, 4, 539-545.
Engelin NG, 2013, Optimasi Krim Sarang Burung Walet Putih (Aerodomonas fuciphagus ) Tipe M/A Dengan Variasi Emulgator Sebagai Pencerah Kulit Menggunakan Simplex Lattice Design, 1-9.
Gaetano, D. 2001. Historical overview of the role of platelets in hemostasis and thrombosis. Haematologica, Vol 86, p. 349-356. Goodman, M.P., 2012. Are all estrogens created equal? A review of oral vs. transdermal herapy. Journal of Women's Health, 21(2), pp.161-169.
Hoan, dan Kirana, R. 2008. Obat-Obat Penting Edisi Keenam. Elex Media Komputindo. Jakarta.
Kuntari, dkk. 2017, Verifikasi Metode Penentuan Asetosal Dalam Obat Sakit Kepala Dengan Metode Spektrofotometri UV,6, 31-40.
Lucida, H., Patihul, H., dan Hosiana, V. 2008. Kinetika Permeasi Klotrimazol Dari Matriks Basis Krim Yang Mengandung Virgin Coconut Oil (VCO), J. Ris. Kim, 13(1): 1410 – 0177.
Musdalipah, Tee, S. A. (2018). Analisis Efektivitas Biaya Obat Alprazolam dan Diazepam Pada Pasien Depresi di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara. Jurnal IImiah Ibnu Sina, 3(2), 252–260. Retrieved from http://jiis.akfar-isfibjm.ac.id/index.php/JIIS/article/view/175
Nugroho & Akhmad K, 2013, Sediaan Trandermal: Solusi Masalah Terapi Obat, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Octarika, Lfiyah Nur Rohmah,2017, Formulasi Sistem Nanoemulsi Meloxicam Menggunakan Virgin Coconut Oil (VCO) Sebagai Fase Minyak. Prausnitz, M.R., Mitragotri, S. and Langer, R., 2004. Current status and future potential of transdermal drug elivery. Nature Reviews Drug Discovery, 3(2), pp.115-124.
Ramadhani Sari Kartika Untia, Joshita Dhahadusastra, Iskandarsyah, 2017Pengaruh Polimer dan Peningkat Penetrasi terhadap Karakter Penetrasi Matriks Sediaan Patch Transdermal Kervediol,15, 120-127.
Rezqiyah I, 2016, Formulasi dan Uji Efektivitas Pelembaban Sediaan Krim Daun Botto-Botto (Chromolaena odorsta L.) King & H.E Robins) Pada Kulit Kering Dan Pecah-Pecah, 1-72.
Sari Eristya Diana, 2018, Pengaruh Pemberian Virgin Coconut Oil (VCO) Pada Area Tertekan Untuk Mencegah Luka Tekan Pada Pasien Tirah Baring, 1-10.
Shamsher., Naseem A. Charoo , Kanchan Kohli, Krishna Pillai, Ziyaur Rahman. 2009. Effect of Transdermally Delivered Aspirin on Blood Coagulation Parameters. American Journal of Biomedical Sciences.
Siswanto Agus et al. 2016, Validasi Metode HPLC untuk Penetapan Aspirin dan Asam Salisilat dalam Plasma Kelinci (Lepus curpaeums) secara Simultan, 16, 68-78.
Sweetman C.S (editor). 2002.Martindale The Complete Drug Reference, Ed ke-3. Pharmaceutical Press, London, UK, p. 14-18.