FORMULASI SEDIAAN SALEP EKSTRAK BATANG MEISTERA CHINENSIS

  • Esti Badia Politeknik Bina Husada Kendari
  • Agung Wibawa Mahatva Yodha Politeknik Bina Husada Kendari
  • Musdalipah Musdalipah Politeknik Bina Husada Kendari
  • Nohong Nohong Universitas Halu Oleo
  • Idin Sahidin Universitas Halu Oleo
  • Asril Asril Politeknik Bina Husada Kendari
Keywords: Salep, Batang Meistera chinensis

Abstract

Ekstrak batang Meistera chinensis menunjukkan aktivitas daya hambat terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Salep merupakan sediaan setengah padat yang ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit. Salep memiliki sifat daya lekat yang baik sehingga efektivitasnya lebih lama. Tujuan penilitian ini adalah untuk memformulasikan sediaan salep dari ekstrak batang Meistera chinensis yang memenuhi syarat evaluasi fisik dan uji iritasi. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Ekstraksi batang Meistera chinensis dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol. Ekstrak batang Meistera chinensis diformulasi ke dalam tiga formula sediaan salep yaitu formula A konsentrasi 30%, formula B konsentrasi 35%, dan formula C konsentrasi 40%. Hasil evaluasi fisik terhadap sediaan salep ekstrak batang Meistera chinensis menunjukkan bahwa sediaan salep bertekstur semi padat, aroma khas ekstrak batang Meistera chinensis, berwarna coklat, homogen dan pH 5,4-5,9. Daya sebar pada sediaan salep memenuhi uji daya sebar pada sediaan topikal yang baik yaitu sekitar 5-7 cm. Daya lekat pada sediaan memenuhi syarat uji daya lekat yaitu tidak kurang dari 4 detik dan uji iritasi pada sediaan salep menunjukkan bahwa tidak menimbulkan efek iritasi pada kulit. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak batang Meistera chinensis dapat diformulasikan menjadi sediaan salep pada konsentrasi 30%, 35% dan 40% dan semua formula memenuhi syarat evaluasi fisik sediaan.

References

Charunia, D., (2009). Formulasi Salep Minyak Atsiri Rimpang Temu Giring (Curcuma heynea Val & Zijp) dan Uji Aktivitas Candida albicans in vitro menggunakan Basis Polietilenglikol 400. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Depkes, RI. (Ed). (1995). Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Depkes, RI. (Ed.). (2020). Farmakope Indonesia Edisi VI. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Depkes, RI. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. No.5.Jakarta : Depkes RI

Djajadisastra, J., Mun’im, A., dan Dessy, N.P. 2009. Formulasi Gel Topikal dari Ekstrak Nerii Folium dalam Sediaan Anti Jerawat. Jurnal Farmasi Indonesia. 4(4): 210 -216.

Gunawan, D. dan Sri M. 2010, Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) jilid 1, Jakarta: Penebar Swadaya Hal 106-120.

Kristanti, Alfinda Novi., dkk. 2008. Buku Ajar Fitokimia. Airlangga University Press. Surabaya. Hal 47-48.

Lipi, 2020. Keanekaragaman Hayati Indonesia. LIPI Press. Jakarta

Marjoni, M. R. (2016). Dasar-dasar Fitokimia untuk Diploma III Farmasi. Jakarta: Trans Info Media Press. Hal.6,7, 15, 21.

Mukhriani. (2014). Ekstraksi Pemisahan Senyawa dan Identifikasi Senyawa Aktif. Jurnal Kesehatan. 7(2): 363.

Musdalipah., Karmilah., Sahidin., Tee, S. A., Fristiohady, A., Wibawa, A., & Yodha, M. (2021). Total Phenolic and Flavonoid Content, Antioksidan, and Toxicity Test with BSLT of Meistera chinensis Fruit Fraction from Southeast Sulawesi. Borneo journal of pharmacy vol 4 (1), 6-15.

Ningsih, D.A. 2016. Uji Antioksidan Teh Kombinasi Krokot Dan Daun Kelor Dengan Variasi Suhu Pengeringan. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka cipta Jakarta. Indonesia

Nurhayati, Tutik. (2008). Uji efek sediaan serbuk instan rimpang kencur (Kaempferia galangal L.) sebagai tonikum terhadap mencit jantan galur Swiss webster. (Skripsi). Surakarta: Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Panemuan, D.R.A., 2021. uji aktivitas antibakteri ekstrak batang Meistera chinensis terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Streptococcus mutans. KTI. Prodi Diploma III Farmasi, Politeknik Bina Husada Kendari

Pratiwi, 2014. Skrining Uji Efek Antimitosis Ekstrak Daun Botto-botto (Chromolaena odorata L.) Menggunakan Sel Telur Bulubabi (Tripneustus gratilla L.). Skripsi. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Rahmawati, D., Sukmawati, A. & Indrayudha, P., 2010. Formulasi Krim Minyak Atsiri Rimpang Temu Giring (Curcuma heyneana Val & Zijp): Uji Sifat Fisik dan Daya Antijamur Terhadap Candida albicans Secara In Vitro, Majalah Obat Tradisional,15 (2).56-53

Rowe R.C., Paul J.S, Mariana E.Q. 2009 . Handbook of pharmaceutical Excipients. 6 th . Pharmaceutical Press. London.

Samsumaharto, R. A., & Hartanto, S. D. (2010). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak n-Heksan, Etil Asetat, dan Etanol 70% Daun Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sintesis L.) Terhadap S.Aureus ATCC 25923. Skripsi. Surakarta, Universitas Setia Budi.

Sari, A dan Maulidya, A. 2016. Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Etanol Rimpang Kunyit (Curcuma longa Linn.). Poltekkes Kemenkes Aceh, Aceh. SEL Vol.3 No.1

Siswanto, dkk, 2013, Metodologi Penelitian Kesehatan dan Kedokteran, Yogyakarta, Bursa Ilmu

Sumiati, dkk, 2019. Uji Aktivitas Salep Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (Psidium guajava Linn.) Terhadap Luka Bakar Derajat II Pada Tikud Jantan Putih. Skripsi. Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor

Sutrimo, R. 2021. Standarisaisi Parameter Spesifik Ekstrak Methanol Batang Meistera chinensis. KTI. Program Studi DIII Farmasi, Politeknik Bina Husada Kendari.

Syamsuni, (2006). Farmasetika Dasar Dan Hitungan Farmasi. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

Published
2022-10-31