TINGKAT PENGETAHUAN SEKAA TERUNA DHARMA PUTRA TERHADAP PENGGUNAAN OBAT GENERIK DI BANJAR PANDE, KELURAHAN SUMERTA

Authors

  • Ni Putu Dewi Agustini Universitas Mahasaraswati
  • Ni Luh Ratna Daywita Hendyani Universitas Mahasaraswati
  • Selfyana Austin Tee Politeknik Bina Husada Kendari

DOI:

https://doi.org/10.46356/wfarmasi.v12i1.238

Keywords:

Obat Generik, Tingkat Pengetahuan, Sekaa Teruna Dharma Putra

Abstract

Obat Generik adalah obat dengan nama resmi International Non Propietary Names (INN) yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia atau buku standar lainnya untuk zat berkhasiat yang dikandungnya sedangkan Obat Generik Bermerek/Bernama Dagang adalah obat generik dengan nama dagang yang menggunakan nama milik produsen obat yang bersangkutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan Sekaa Teruna terhadap penggunaan obat generik di Banjar Pande, Kelurahan Sumerta Kaja. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode survei deskriptif dimana data dianalisis dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi sedangkan rancangan penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Cross-sectional merupakan suatu penelitian dimana objek penelitian hanya diobservarsi sekali saja tanpa dilakukannya pre-test dan post-test.  Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang sudah diuji validitas serta reliabilitasnya. Kuesioner ini kemudian disebarkan melalui via online melalui google form kepada 70 responden Sekaa Teruna Dharma Putra  di Banjar Pande, Desa Sumerta Kaja. Data yang diperoleh dari hasil penelitian selanjutnya diolah dengan menghitung persentase nilai jawaban responden. Hasil analisis data kuesioner yang diperoleh dari 70 responden menujukkan Sekaa Teruna yang memiliki tingkat pengetahuan kategori baik  sebanyak 21 orang (30%), tingkat pengetahuan kategori cukup sebanyak 25 orang (35,72%) serta tingkat pengetahuan kategori kurang sebanyak 24 orang (34,28%).  Nilai rata-rata pengetahuan dari 70 responden adalah 63,2% yang termasuk dalam rentang (56%-75%), sehingga tingkat pengetahuan responden adalah cukup.

References

Arikunto. (2010). Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Ayuningtyas D. Panggabean. (2010). Evaluasi Implementasi Kewajiban menuliskan resep obat generik di Rumah Sakit Cilegon. ( Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan )

Elisa. (2014). Umur, Pendidikan, Pekerjaan danTingkat Pengetahuan Ibu Primigravida Tentang Bahaya Kehamilan Trisemester III Di Wilayah Puskesmas Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Semarang : Poltekkes Keperawatan Semarang

Fajarwati. (2010). Tigkat Pengetahuan Masyarakat terhadap obat generik di Kelurahan Bontorannu Kota Makassar Makassar : Universitas Hassanudin.

Haryanto. (2015). Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Media Komunikasi Komunitas Pustakawan Homogen Dalam Rangka Pemanfaatan Bersama Koleksi Antar Perguruan Tinggi ( Jurnal ). Surakarta : Universitas Sebelas Maret

Kemenkes RI. (2010). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomer HK.02.02/Menkes/068/I/2010 Tentang Kewajiban Menggunakan Obat Generik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah. Jakarta : Menkes RI.

Notoadmodjo. (2014). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Rahayu S. (2012). Penetapan Kadar Kaplet Amoxicillin ( Generik ) dan bermerk dengan metode KCKT. Jurusan Farmasi Indonesia.

Published

2023-04-30