EFEKTIVITAS SEDIAAN LILIN ANTINYAMUK KOMBINASI MINYAK ATSIRI SEREH (Cymbopogon citrtus) DAN NILAM (Pongostemon cablin Benth) DENGAN MINYAK JELANTAH SEBAGAI BASIS

Authors

  • Sitti Herliniarti Jafar Program studi D3 Farmasi, Politeknik Bina Husada, Kota Kendari
  • Nur Saadah Daud Program studi D3 Farmasi, Politeknik Bina Husada, Kota Kendari
  • Esti Badia Program studi D3 Farmasi, Politeknik Bina Husada, Kota Kendari
  • Randa Wulaisfan Program studi D3 Farmasi, Politeknik Bina Husada, Kota Kendari
  • Selfyana Austin Tee Program studi D3 Farmasi, Politeknik Bina Husada, Kota Kendari

DOI:

https://doi.org/10.46356/wfarmasi.v12i2.271

Keywords:

Repellant, Minyak Atsiri Sereh, Minyak Atsiri Nilam, Minyak Jelantah, Nyamuk Aedest aegepty

Abstract

Nyamuk merupakan serangga yang sering mengganggu kehidupan manusia. Selain itu nyamuk dapat menyebarkan penyakit Demam Berdarah Dengue, seperti nyamuk Aedest aegepty. Repellant adalah bahan kimia atau non kimia yang memiliki efek menjauhkan gigitan atau gangguan serangga dari manusia Bahan yang berfungsi sebagai repellant adalah citranella, citronellol geraniol diperoleh dari tanaman sereh (Cymbopogon citratus), dan patchouli alkohol dari tanaman nilam (Pogostemon cablin Benth). Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah pengamatan dari uji evaluasi fisik dan uji efektivitas sediaan lilin. Zat aktif minyak atsiri sereh dan minyak atsiri nilam diformulasikan menggunakan konsentrasi minyak atsiri sereh yaitu 10% (FA), 13% (FB) dan 15% (FC). Sedangkan minyak atsiri nilam yaitu konsentrasi 6% untuk semua sediaan. Penggunaan minyak jelantah sebagai basis bertujuan untuk memanfaatkan limbah masyarakat dan sebagai bahan bakar lilin. Hasil evaluasi fisik sediaan lilin antinyamuk menunjukkan pada FA berwarna kuning, FB berwarna biru, FC berwarna merah, dan blanko berwarna putih. Beraroma khas sereh dan berbentuk padat. Uji titik leleh FA menunjukkan hasil 58oC, FB dan FC yaitu 57oC, sedangkan blanko adalah 60oC. Uji waktu bakar pada FA yaitu 226 menit, FB yaitu 221 menit, FC yaitu 214 menit, sedangkan blanko yaitu 230 menit. Pada uji efektivitas lilin antinyamuk, menggunakan sampel nyamuk aedest aegepty. Diperoleh hasil yaitu konsentrasi 15% (FC) memiliki daya tolak nyamuk sebesar 56%

References

Ashari Rasjid, R. (2022). Uji Kemampuan Lilin Aromaterapi Anti Nyamuk Dari Ekstrak Tanaman Serai (Cymbopogon citratus) Untuk Mematikan Nyamuk Aedes Aegepti. Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika Dan Masyarakat, 22(8.5.2017), 2003–2005

Dewi, A. ., & Lusiyana, N. (2020). Uji Daya Tolak Lilin Aromaterapi Minyak Atsiri Serai (Cymbopogon citratus) terhadap Nyamuk Aedes aegypti. Balaba: Jurnal Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Banjarnegara, 21–28

Buang, A., Adriana, A. N., & Makassar, U. P. (2022). Formulasi Lilin Aromaterapi Kombinasi Minyak Atsiri Daun Nilam (Pogostemon cablin Benth) Dan Minyak Atsiri Daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle) Sebagai Anti nyamuk Aaedes aegypti. Fito Medicine:Journal Pharmacy and Sciences, 14(1), 9–18.

Ramayanti, A., Abapihi, B., & Yahya, I. (2022). Pemodelan Jumlah Penderita Demam Berdarah Dengue (Dbd) Menggunakan Metode Generalized Poisson Regression Untuk Mengatasi Overdispersi, Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Terapan (Sinta), Fakultas Mipa Universitas Sam Ratulangi.

Rusli, N., & Rerung, Y. W. R. (2018). Formulasi Sediaan Lilin Aromaterapi Sebagai Anti Nyamuk Dari Minyak Atsiri Daun Nilam (Pogostemon cablin Benth) Kombinasi Minyak Atsiri Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle). Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia, 4(1), 68–73

Puspita, R. T. (2020). Efektivitas Kombinasi Minyak Atsiri Sereh Wangi (Cymbopogon nardus) dan Kulit Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Pada Pembuatan Lilin Aromatik Pengusir Nyamuk Aedes dan Culex (Culicidae). Molecules, 2(1), 1–12

Sabir, M., Annawaty, A., & Fahri, F. (2017). nventarisasi Jenis-Jenis Nyamuk Di Desa Alindau, Donggala, Sulawesi Tengah. Natural Science: Journal of Science and Technology, 6(3), 263–269

Sari, P. I., Farid, N., Wahyuningsih, S., & Sari, I. (2022). Minyak Sereh (Cymbopogon nardus ) Dan Minyak Nilam. Jurnal Buana Farma, 2(4), 1–10

Silalahi, M. (2019). Botani, Manfaat, dan Bioaktivitas Nilam. Jurnal EduMatSains, 4(2), 29–40

Wardani, D. T. K., Saptutyningsih, E., & Fitri, S. A. (2021). Ekonomi Kreatif: Pemanfaatan Limbah Jelantah Untuk Pembuatan Lilin Aromaterapi. Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat, 402–41

Published

2023-10-30