UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK KERANG POKEA (Batissa violacea selebensis) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus

Authors

  • Sernita sernita Akademi Farmasi Bina Husada Kendari
  • Ahmad lalo Balai Pengawasan Obat dan Makanan Kendari
  • Adisya Yuning Pratiwi Akademi Farmasi Bina Husada Kendari

DOI:

https://doi.org/10.46356/wfarmasi.v5i2.45

Abstract

Kerang Pokea merupakan salah satu  kerang yang digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui konsentrasi optimum ekstrak kerang pokea dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Pengujian daya hambat dilakukan dengan menggunakan rancang eksperimen sederhana dengan 5 perlakuan dan 3 kali replikasi. Kerang pokea dibuat dalam bentuk ekstrak dengan metode maserasi. Ekstrak kerang pokea sebagai bahan uji dibuat konsentrasi 40%, 50% , 60%, 70%, 80%, 90% dan 100%. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak kerang pokea pada konsentrasi 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90% dan 100%  memiliki zona hambat 12,53 mm, 13,67 mm, 14,83 mm, 15,10 mm, 15,38 mm 15,52 mm, dan 16.44 mm. Dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa ekstrak kerang pokea dapat menghambat bakteri Staphylococcus aureus.

Kata Kunci : Zona hambat , Kerang Pokea, Staphylococcus aureus

 

 

Abstract

 

Mollusc of pokea is one of a marine animal that used to treat various diseases . The study  aims to understand concentration optimum to  obstruct the growth of bacteria Staphylococcus aureus.Testing power obstruent was conducted using designed experiment simple with 5 treatment and 3 times replication. Mollusc of pokea made in the form of extract with the methods maceration use a solvent ethyl acetate. Extract Mollusc of pokea later made in a series concentration 40 %, 50 %, 60 %, 70%, 80%,  90% dan 100%. ago was done testing power obstruent by using  the method paper disc.The results of the study showed that extract mollusc of pokea in concentration 40 %, 50%, and 60% capable of inhibiting the growth of bacteria Staphylococcus aureus with an average obstruent 12,53 zone , 13,67 zone, 14,83  zone, 15,10 zone, 15,38 zone, 15,52 zone, dan 16.44 zone. From The results of the study showed that extract mollusc of pokea capable of inhibiting the growth of bacteria staphylococcus aureus.

Keywords : Zone obstruent , Mollusc of pokea, Staphylococcus aureus.

References

1. Adriyani R dan Mahmudiono T. (2012). Kadar Logam Berat Cadmium, Protein dan Organoleptik pada Daging Bivalvia dan Efektivitas Perendaman Larutan Asam Cuka. Surabaya: Universitas Airlangga.
2. Bahtiar. 2005. Kajian populasi pokea (Batissa violacea celebensis Martens, 1897) di Sungai Pohara Kendari Sulawesi Tenggara [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
3. Nafsal, A. 2008. Distribusi dan Kepadatan Kerang Pokea (Batissa Violacea Celebensis Martens, 1897) Secara Spasial dan Temporal di Perairan Sungai Pohara Sulawesi Tenggara. Skripsi, Universitas Halu Oleo, Kendari.
4. Winarsi H. 2007. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Yogyakarta: Kanisius.
5. Whitten, A.M, Mustafa dan G.S. Henderson. 1987. Ekologi Sulawesi. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Downloads

Published

2019-10-03