EFEK HEPATOPROTEKTOR EKSTRAK ETANOL DAUN GALING (Cayratia trifolia L.Domin) PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)

  • Muhammad Ilyas Yusuf Akademi Analis Kesehatan Kendari
  • Ayu Muthmainnah Akademi Farmasi Bina Husada Kendari
  • Parawansah parawansah Universitas Halu Oleo

Abstract

ABSTRAK

Penyakit hati adalah jenis penyakit yang berbahaya dan masih tergolong tinggi di Indonesia. Salah satu cara untuk mengetahui kerusakan hati dengan mengukur aktivitas enzim SGOT dan SGPT. Salah satu bahan alam yang berpotensi memiliki efek hepatoprotektor adalah tumbuhan Galing (Cayratia trifolia L.Domin) dan telah dilakukan penelitian bahwa tumbuhan Galing mengandung senyawa flavonoid yang berpotensi sebagai antioksidan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efek hepatoprotektor dan dosis yang efektif dari ekstrak etanol daun Galing pada tikus putih yang diinduksi paracetamol dosis toksik. Jenis penelitian adalah eksperimental laboratorium, dengan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan menggunakan 15 ekor tikus putih yang dibagi dalam 5 kelompok perlakuan dengan tiga kali pengulangan yang diinduksi dengan paracetamol dosis toksik setelah pemberian ekstrak. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol daun galing dengan dosis 300 mg/kg BB, 400 mg/kg BB, dan 500 mg/kg BB memberikan efek hepatoprotektor dengan mencegah peningkatan kadar SGOT dan SGPT setelah pemberian paracetamol dosis toksik, dan berdasarkan uji LSD dosis 500 mg/kg BB memiliki efek yang paling baik terhadap peningkatan kadar SGOT dan SGPT.

Kata kunci        : Hepatoprotektor, daun galling, SGOT, SGPT, Rattus norvegicus.

 

ABSTRACT

The liver disease is a dangerous disease and still relatively high in Indonesia. One way to determine liver damage by measuring the activity of SGOT and SGPT enzyme. One of the natural substances that potentially have hepatoprotective effects is Galing (Cayratia trifolia L.Domin) and has carried out the result that Galing is potentially containing flavonoids as antioxidants. The purpose of the study is todetermine the effect of hepatoprotective and the effective dose of ethanol extract of Galing leaves rats that induced paracetamol of toxic dose. This type of research is an experimental laboratory, with the design of Completely Randomized Design (CRD) and using 15 rats were divided into 5 groups with three repetitions induced by paracetamol of toxic dose after extract. Based on research data showed that the ethanol extract of galing leaves at a dose of 300, 400, and 500 mg/kg BW provide hepatoprotective effect by preventing an increase in SGOT and SGPT after giving paracetamol of toxic dose, a dose of 500 mg/kg BW have the best effect on levels of SGOT and SGPT.      

Keywords  : Hepatoprotective, Leaf Galing, SGOT, SGPT, Rattus novergicus.

References

Afifah dkk. 2003. Tanaman Obat Untuk Mengatasi Hepatitis. Jakarta : PT Agro Media Pustaka.
Alan, L. dan N. D. Miller. 1996. Antioxidant flavonoids: Structure, function and clinical usage. Alt. Med. Rev. 1(2):103-111.
Anonim. 2009. Kamus Kedokteran. Jakarta : Widyatamma.
Dalimartha, S. 2007. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Bogor : Trobus Agriwidya
Gunawan Gan Sulistya, 2007. Farmakologi dan Terapi. Jakarta : Fakultas Kedokteran, UI.
Gupta J, Kumar D, Gupta A. 2012. Evaluation of gastric anti-ulcer activity of methanolic extract of cayratia trifolia in experimental animals. Asian Pac J Trop Dis 2012;2:99-102
Goodman & Gilman. 2007. Dasar-dasar Farmakologi Terapi. Jakarta: EGC
Kanchana, dan Muh.Sadiq. 2010. Hepatoprotective Effect Of Plumbago Zeylanica On Paracetamol Induced Liver Toxicity In Rats. International Journal of Pharmacy and Phar\maceutical Sciences.
Kumar, D., Gupta, J., Kumar, S., Arya, R., Kumar, T. and Gupta, A., 2012, Pharmacognostic Evaluation of Cayratia trifolia (Linn.) Leaf, Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine, 2:6-10.
Kurniawan, Jefri., Bangsawan, Indra, Pandu., dan Andriani., 2014. Uji efek Hepatoprotektor ekstrak etanol Daun lidah buaya (Aloe vera L) terhadap kadar malondialdehid plasma tikus jantan galur wistar yang diinduksi paracetamol. Vol. 8 No. 6.
Lu, F.C. 1995. Toksikologi Dasar; Asal, Organ Sasaran dan Penilaian Resiko Edisi ke Dua. Jakarta : UI Press.
Latu, Jeane. 1990. Gastroenterologi Hepatologi. Bandung : PT Alumni Bandung.
Morton, G.M. 2005. Panduan Pemeriksaan Kesehatan. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
Noer, S. 1990. Gastroenterologi Hepatologi. Jakarta : CV. Sagung Seto.
Noer, S dkk. 1996. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi III. Jakarta : UI Press.
Ongi, J. 2011. Cayratia trifolia. (Online). Tersedia http://translate.googleuser. Content.com/2012/05/05/cayratia-trifolia.(07 januari 2016).
Plaa, G.L dan Charbonneau, M. 2001. Principles and Methods of Toxicology. Philadelphia : Taylor and Francis.
Perumal PC, Sophia D, Raj CA, Ragavendra P, Starlin T, Gopalakrishnan VK. In vitro antioiesxidan activities and HPILC analysiscof ethanolic extract of Cayratia trifolia (L). Asian Pac J Trop Dis 2012;2:S952-6.
Restiani, A.R., Suhadi, Tuarita, H. 2013. Keanekaragaman Tumbuhan Liani di Hutan Musim Blok Curah Jarak Taman Nasional Baluran. Universitas Negeri Malang. Press : Jawa Timur.
Ruchi, G.M., O.F. Majekodunmi, M. Ramla, B.V. Gouri, A. Hussain, dan S.B. Suad. 2007. Antioxidant capacity of some edible and wound healing plants in Oman. Food Chem. 101:465-70. Shivayogi, P.H, K. Rudresh, B.
Soemohardjo, S dkk. 1982. Tes Faal Hati. Bandung : PT Alumni
Smith, JB, Mangkoewidjojo, S. 1988. Pemeliharaan, Pembiakan dan Penggunaan Hewan Percobaan di Daerah Tropis. Jakarta : UI Press.
.Zimmerman, H.J. 1978. Hepatotoxicity. New York : Apleton, Century Crofts.
Published
2017-04-28