IDENTIFIKASI DRPs (DRUG RELATED PROBLEMs) PENDERITA ISPA PASIEN PEDIATRIK DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT
DOI:
https://doi.org/10.46356/wfarmasi.v6i1.70Abstract
ABSTRAK
Drug Related Problem (DRP) atau masalah terkait obat adalah bagian dari asuhan kefarmasian (parmaceutical care) yang menggambarkan suatu keadaan, dimana profesional kesehatan (apoteker) menilai adanya ketidaksesuaian pengobatan dalam mencapai terapi yang sesungguhnya. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi DRPs penderita ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) di Instalasi Farmasi Rumah Sakit kota Kendari dengan kategori polifarmasi, interaksi obat dan interval dosis. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional, sampel dalam penelitian ini adalah resep pasien pediatrik yang menderita ISPA. Pengambilan sampel menggunakan metode acak sederhana. Data diolah secara deskriptif dan di jabarkan dalam bentuk narasi. Hasil penelitian ini menunjukkan identifikasi DRPs (Drug Related Problems) dari 30 pasien penderita ISPA di temukan 11 (36,66%) pasien (43,33%) mengalami DRPs kategori polifarmasi, dan 4 pasien (13,33%) mengalami DRPs kategori interval dosis dan tidak di temukan DPRs kategori interaksi obat.
Kata Kunci : DRPs, Peresepan, ISPA, Pediatrik
ABSTRACT
Drug Related Problem (DRP) is a part of pharmaceutical care that describes a situation in which the health professional (pharmacist) assesses a treatment discrepancy in achieving actual therapy. The purpose of this research was identification patient of ISPA (Acute Respiratory Infection) at Pharmacy Installation of Kendari Hospital with Polifarmacy category, drug interaction and dose interval. This research uses descriptive method with Cross Sectional approach, the sample in this research is recipe of pediatric patient suffering from ARI. Sampling using simple random method. Data is processed descriptively and described in the form of narration. The results of this study indicate that based on the identification of DRPs (Drug Related Problems) it can be concluded that from 30 patients with respiratory infection found 11 patients (36.66%) experienced DRPs polifarmation category, and 4 patients (13.33%) experienced DRPs category interval Dose and not found DPRs drug interaction category.
Keywords : DRPs, Prescribing, ISPA, Child
References
Daroham, N.E.P. & Mutiatikum, 2009, Penyakit ISPA Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskerdas) di Indonesia, Puslitbang Biomedis dan Farmasi Jakarta, 50-55
Depkes RI. (2000). Informasi tentang ISPA pada anak balita. Jakarta: pusat penyuluhan kesehatan masyarakat. Di akses pada 20 Januari 2017.
Departemen Kesehatan RI. (2013) : Riskesdas,Jakarta, Departemen Kesehatan RI.
Departenmen Kesehatan RI, (2002). Pedoman pemberantasan penyakit infeksi saluran pernapasan untuk penanggulangan pneumonia pada balita: Jakarta
Kusumawardani, 2010, Identifikasi Drug Realated Problems Kategori Obat salah, Dosis lebih dan Dosi Kurang serta interaksi obat Pada Pasien ISPA Di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi Surakarta Tahun 2010, Skripsi Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Lindawaty. (2010). Partikulat (Pm10) Udara Rumah Tinggal Yang Mempengaruhi Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada balita (Penelitian Dikecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan Tahun 2009-2010. Tesis, FKM UI
Rambadhe, S, Chakarborty, A, Shrivastava, A, Ptail, UK, Rambadhe, A 2012, ‘A Survey on Polypharmacy and Use of Inappropriate Medications.
Prest, M., 2003, Penggunaan Obat Pada Anak, dalam Aslam, M., Tan, C.K., Prayitno, A., Farmasi Klinis : Menuju Pengobatan Rasional dan penghargaan Pilihan Pasien, 191-192, PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta.
Worokarti, 2005, Peran Farmasis Dalam Pengelolaan Penderita Penyakit Infeksi Untuk Mencegah Timbulnya Resistensi Antimikroba, Naskah Lengkap Simposium Penyakit Infeksi dan Problema Resistensi Antimikroba, 55-69, Surabaya, Amrin Study Group and Infectious Disease Centre dan FKUA RSU Dr, Soetomo
WHO. 2002. Treatment Of Respiratory Track Infections. Dalam Hajrah. 2013. Ilmu Keperawatan Anak “Kwashiorkor Pada Anak”. Program Studi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan: UIN ALAUDDIN Makassar.