UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI LENDIR BEKICOT (Achatina fulica) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus epidermidis

Authors

  • Yulianti Fauziah Politeknik Bina husada kendari

DOI:

https://doi.org/10.46356/jakk.v4i1.172

Keywords:

Bekicot, Lendir Bekicot, Achatina fulica, Antibakteri

Abstract

ABSTRAK
Bekicot merupakan sumber protein yang berkualitas baik. Lendir bekicot mengandung zat
beta aglutinin sebagai antibodi di dalam plasma (serum), glikokonjugat, acharan sulfat dan protein
achasin sebagai peptida antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui zona hambat serta
efektivitas lendir bekicot (Achatina fulica) pada pertumbuhan bakteri S. epidermidis. Jenis penelitian
yang digunakan adalah penelitian eksperimen yang terdiri atas lima perlakuan dan tiga kali
pengulangan. Sampel uji yang diteliti adalah lendir bekicot (Achatina fulica) yang dilarutkan dalam
aquadest hingga didapatkan varian konsentrasi 10%, 20%, dan 30%. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa lendir bekicot menghambat pertumbuhan bakteri S. epidermidis masing-masing konsentrasi
10%, 20% dan 30% yakni 2,66 mm, 6,9 mm dan 7,6 mm. Berdasarkan uji Anova mendapatkan
hasil F hitung yaitu 37,16 lebih besar dibandingkan dengan F tabel 3,47 kemudian dilanjutkan
dengan uji BNT untuk mengetahui konsentrasi lendir bekicot (Achatina fulica) yang efektif dalam
menghambat pertumbuhan S. epidermidis. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
lendir bekicot (Achatina fulica) dapat menghambat pertumbuhan bakteri S. epidermidis. Dari hasil
uji Anova dan uji lanjutan BNT konsentrasi lendir bekicot yang lebih efektif dalam menghambat
pertumbuhan bakteri S. epidermidis yaitu pada konsentrasi 30%.
Kata Kunci : Bekicot, Lendir Bekicot, Achatina fulica, Antibakteri

ABSTRACT
Snails are the high quality source of protein. snail mucous contains beta-aglutinin as an
antibody in plasma (serum), glykokonjugate, acharan sulfate and achasin protein as antibacterial
peptide. This study aims to determine the inhibition zone and the effectiveness of snail mucous
(Achatina fulica) on the growth of S. Epidermidis bacteria. This examination used experimental
research consisting of five treatments and three repetitions. The samples test examined were snail
mucous (Achatina fulica) dissolved in aquadest to obtain the concentation variation of 10%, 20%
and 30%. The result of this examination shows that snail mucous inhibits the growth of S.
Epidermidis bacteria respectively concentrations of 10%, 20% and 30% are 2,66 mm, 6,9 mm dan
7,6 mm. Based on Anova test the researcher got the result of F count 37,16 is bigger than F table
3.47 then proceed with BNT test to know the concentration of the effective snail mucous (Achatina
fulica) to the growth of S. Epidermidis bacteria. Based on the result, it can be concluded that snail
mocous (Achatina fulica) can inhibit the growth of S. Epidermidis bacteria from the result of Anova
and then proceed with BNT test on snail mucous consentration is more effective in inhibiting the
growth of S. Epidermidis bacteria that is in concentration of 30 %.
Keywords : Snail, Snail Mucous, Achatina Fulica, Antibacterial.

Downloads

Published

2021-12-30